Senin, 11 Februari 2013

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKHNOLOGI GRAFIKA

Berkecimpung dibidang grafika merupakan  suatu profesi yang sangat strategis, mengingat profesi ini sangat luas cakupan kegiatannya, dan dapat dilakukan secara individu, kelompok skala kecil maupun merupakan suatu organisasi profesi yang besar. Out-put yang dihasilkan oleh profesi ini amat sangat luas, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, seluruh tingkat sosial ekonomi, tingkatan usia, bahkan boleh dikatakan bahwa hasil produk grafika diperlukan oleh janin yang masih didalam kandungan ibunya sampai seseorang meninggal dunia.
Tidak tanggung-tanggung memang produk grafika dapat pula dipergunakan sebagai tolak ukur kemajuan peradaban suatu bangsa. Semakin maju suatu bangsa, maka semakin banyak dan beragam barang cetakan yang diproduksi.  Untuk menghasilkan produk grafika yang bermutu, tentunya diperlukan SDM yang kualifikasi ketrampilan dan keahlian yang tinggi, memanfaatkan teknologi yang tinggi, bahan baku yang baik dan dengan kualitas standard, peralatan yang lengkap dan canggih serta pengelolaan produksi yang baik.
Perkembangan teknologi dan peralatan grafika dalam dasawarsa terakhir ini yang masuk kedalam negeri, merupakan angin segar bagi kalangan industri pada tingkat dan kalangan tertentu (yaitu kalangan yang siap menerima pengembangan teknologi dalam bidang financial maupun SDM nya).

Dengan datangnya perkembangan teknologi grafika yang berbasis IT dari negara-negara maju seperti dari Eropa, Amerika juga dari negara Asia, baik dalam bidang pre-press, on-press maupun post-press beserta peralatan dan mesin-mesin yang demikian canggih, maka para pengusaha grafika yang merasa mampu, mulai menilai dan memilih teknologi dan mesin-mesin yang mana yang akan melengkapi usahanya.
Suatu kesalahan besar apabila pemilihan dan pembelian peralatan/mesin-mesin hanya didasarkan pada kemampuan financial semata, tanpa memperhatikan kemampuan peralatan untuk memproses jenis pesanan/order,  kesiapan SDM untuk mengoperasikan dan merawat mesin agar selalu berproduksi secara maksimal.  Ketidaktepatan pemilihan dan pembelian peralatan/mesin-mesin akan dapat berakibat pada  kelangsungan hidup perusahaan, karena  investasi yang ditanam untuk pembelian mesin dan peralatan itu harus mampu dikembalikan pada jangka waktu tertentu.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PERALATAN/MESIN GRAFIKA
Dikesempatan mengunjungi pameran grafika maupun promosi didalam negeri maupun diluar negeri terlihat demikian pesatnya perkembangan teknologi  dan peralatan/mesin-mesin grafika. Mulai dari pre-press, on-press maupun post press, dan kemudian teknologi digital printing yang sudah merambah dengan mesin dan teknologinya yang sangat canggih. Perkembangan demikian maju ini merupakan jawaban dari tuntuan pemesan, konsumen maupun pelanggan akan: mutu yang prima, waktu produksi yang cepat atau penyerahan tepat waktu dan dengan harga yang wajar (kalau tidak boleh dibilang murah).
Perkembangan teknologi grafika ini dimulai dari  system produksi konvensional yang ditandai dengan tahapan produksi yang terpisah (misalnya didalam pre-press terdapat kegiatan perpisah antara disain, setting, pembuatan film, mounting dan pembuatan pelat).  Lalu dengan berkembang pesatnya teknologi computer, dibidang grafika muncul dengan computer to film (CTF), yaitu suatu kegiatan yang mampu memproses dan menggabungkan kegiatan setting, disain, didalam satu tahapan (selanjutnya dikenal dengan istilah DTP = Desk Top Publishing, artinya pengolahan naskah (editing, lay-out, disain, setting, dll, dalam satu proses/satu meja). Kemudian selanjutnya digabung (didalam satu system) dengan image setter  untuk memproses dan menghasilkan film yang sesuai dengan hasil olahan. Langkah system berikutnya muncul computer to plate (CTP), yaitu suatu penggabungan proses pre-press secara keseluruhan, dimana mulai pengolahan naskah, imposisi, lay-out, mounting dilakukan dalam satu proses, yang selanjutnya digabungkan (didalam satu system) dengan plate maker untuk dilakukan proses pembuatan pelat. System produksi CtP ini dapat menghemat biaya-biaya, dengan meniadakan pembelian peralatan camera reproduksi, pengadaan film, bahan kimia pemroses film, mounting film, serta  menghilangkan masalah produksi yang diakibatkan oleh film, dan yang jelas dapat mempersingkat waktu produksi, dll.
System produksi terakhir adalah computer to print (CTP), adalah suatu system yang mengolah model barang cetakan dalam satu system dan meng-gabungkannya dengan mesin cetaknya/langsung produksi.
Oleh karena demikian beragamnya jenis, macam, jumlah, bahan, waktu produksi barang cetakan, maka ke-empat  system produksi diatas  secara bersama-sama  berjalan sesuai kondisi pasar, dan hanya keinginan pasar atau keinginan konsumen yang menjadi penentu terakhir bagi perusahaan untuk memilih jenis system produksi yang dipakai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar