Tidak tanggung-tanggung memang produk grafika dapat pula dipergunakan
sebagai tolak ukur kemajuan peradaban suatu bangsa. Semakin maju suatu
bangsa, maka semakin banyak dan beragam barang cetakan yang diproduksi.
Untuk menghasilkan produk grafika yang bermutu, tentunya diperlukan SDM
yang kualifikasi ketrampilan dan keahlian yang tinggi, memanfaatkan
teknologi yang tinggi, bahan baku yang baik dan dengan kualitas
standard, peralatan yang lengkap dan canggih serta pengelolaan produksi
yang baik.
Perkembangan teknologi dan peralatan grafika dalam dasawarsa terakhir
ini yang masuk kedalam negeri, merupakan angin segar bagi kalangan
industri pada tingkat dan kalangan tertentu (yaitu kalangan yang siap
menerima pengembangan teknologi dalam bidang financial maupun SDM nya).
Dengan datangnya perkembangan teknologi grafika yang berbasis IT dari
negara-negara maju seperti dari Eropa, Amerika juga dari negara Asia,
baik dalam bidang pre-press, on-press maupun post-press beserta
peralatan dan mesin-mesin yang demikian canggih, maka para pengusaha
grafika yang merasa mampu, mulai menilai dan memilih teknologi dan
mesin-mesin yang mana yang akan melengkapi usahanya.
Suatu kesalahan besar apabila pemilihan dan pembelian
peralatan/mesin-mesin hanya didasarkan pada kemampuan financial semata,
tanpa memperhatikan kemampuan peralatan untuk memproses jenis
pesanan/order, kesiapan SDM untuk mengoperasikan dan merawat mesin agar
selalu berproduksi secara maksimal. Ketidaktepatan pemilihan dan
pembelian peralatan/mesin-mesin akan dapat berakibat pada kelangsungan
hidup perusahaan, karena investasi yang ditanam untuk pembelian mesin
dan peralatan itu harus mampu dikembalikan pada jangka waktu tertentu.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PERALATAN/MESIN GRAFIKA
Dikesempatan mengunjungi pameran grafika maupun promosi didalam negeri
maupun diluar negeri terlihat demikian pesatnya perkembangan teknologi
dan peralatan/mesin-mesin grafika. Mulai dari pre-press, on-press maupun
post press, dan kemudian teknologi digital printing yang sudah merambah
dengan mesin dan teknologinya yang sangat canggih. Perkembangan
demikian maju ini merupakan jawaban dari tuntuan pemesan, konsumen
maupun pelanggan akan: mutu yang prima, waktu produksi yang cepat atau
penyerahan tepat waktu dan dengan harga yang wajar (kalau tidak boleh
dibilang murah).
Perkembangan teknologi grafika ini dimulai dari system produksi konvensional yang
ditandai dengan tahapan produksi yang terpisah (misalnya didalam
pre-press terdapat kegiatan perpisah antara disain, setting, pembuatan
film, mounting dan pembuatan pelat). Lalu dengan berkembang pesatnya
teknologi computer, dibidang grafika muncul dengan computer to film (CTF),
yaitu suatu kegiatan yang mampu memproses dan menggabungkan kegiatan
setting, disain, didalam satu tahapan (selanjutnya dikenal dengan
istilah DTP = Desk Top Publishing, artinya pengolahan naskah (editing,
lay-out, disain, setting, dll, dalam satu proses/satu meja). Kemudian
selanjutnya digabung (didalam satu system) dengan image setter untuk
memproses dan menghasilkan film yang sesuai dengan hasil olahan. Langkah
system berikutnya muncul computer to plate (CTP), yaitu suatu
penggabungan proses pre-press secara keseluruhan, dimana mulai
pengolahan naskah, imposisi, lay-out, mounting dilakukan dalam satu
proses, yang selanjutnya digabungkan (didalam satu system) dengan plate
maker untuk dilakukan proses pembuatan pelat. System produksi CtP ini
dapat menghemat biaya-biaya, dengan meniadakan pembelian peralatan
camera reproduksi, pengadaan film, bahan kimia pemroses film, mounting
film, serta menghilangkan masalah produksi yang diakibatkan oleh film,
dan yang jelas dapat mempersingkat waktu produksi, dll.
System produksi terakhir adalah computer to print (CTP),
adalah suatu system yang mengolah model barang cetakan dalam satu system
dan meng-gabungkannya dengan mesin cetaknya/langsung produksi.
Oleh karena demikian beragamnya jenis, macam, jumlah, bahan, waktu
produksi barang cetakan, maka ke-empat system produksi diatas secara
bersama-sama berjalan sesuai kondisi pasar, dan hanya keinginan pasar
atau keinginan konsumen yang menjadi penentu terakhir bagi perusahaan
untuk memilih jenis system produksi yang dipakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar